salah satu alasan saya jarang nulis diblog ini, karna saya sangat sadar sesadarnya atas ke sarkasan saya dalam mengkritik suatu keresahan yang saya hadapi, saya dari awal sudah niatkan ini adalah blog santai untuk sekedar menyampaikan uneg-uneg yang mungkin tak tersampaikan atau bingung bagaimana cara menyampaikan. saya juga bukan tipe yang seneng menshare atau menanggapi halhal konyol yang ada disosmed, (kecuali sesuatu hal yang emang disengaja dibuat untuk sekedar komunikasi pertemanan).
minggu ini saya dibikin gerah dengan sebuah viral yang entah dari mana asalnya, datang dari tementemen sebelah kurang lebih katakatanya seperti ini ‘bukan akhwat yang menunggumu setelah lulus, tapi UMMAT’. ada orang yang menshare itu sebagai bahan bercandaan, ada juga semacam ‘sok’ nyindir, ada juga yang berasa ingin ‘menasehati’. rasanya ingin sekali saya berdiri didepan mereka dan bilang ‘muaaatamuuu!!!’. situ opo rakreti, prasaan mahasiswa tahun akhir sing ndak lulus lulus ki? situ reti rak aku ki pas njupuk skripsi iki wuakeh sing ngomong ‘ndang lulus ndang rabi’, ‘menunda skripsi sama saja menunda pernikahan’,’iki kapan rabine kuliah e rak rampungrampung’. situ reti rak skripsi wae rung rampung lo, tapi omonganne wis rabi wae. mbok yo mikir, ndak asal sar ser sar ser wae, opo mneh ditambah caption sing raceto bin ramutu.
kadang saya jadi kepikiran maksutnya apa gitu bilang kayak gitu, karna menurut saya jika ini dipahami secara gamblang akan berarti seperti menyindir orang yang pengen cepetcepet wisudah trus nikah. sini tak kandani yo, ndak semua orang pengen cepet tamat pikirannya kesana. ada banyak hal seperti faktor ekonomi, faktor tuntutan, segera pengen melanjutkan kejenjang lebih tinggi dan mungkin banyak lagi. seperti halnya alasan orang menunda buat segera wisuda. ini buat kamu yang masih pengen mikirin ummat saya rasa ndak harus nunggu lulus juga kali, ndak cuma orangorang yang udah lulus aja yang bisa mikirin ummat. akhir kata buat kamukamu yang masih sibuk mikirin kita yang belum lulus, mending situ mikirin ummat aja. ndak situ kq yang ngasi jajan kita, apalagi mbayarin kuliah. suuu